Archive for Februari 2014

Suaka Margasatwa di Indonesia


Suaka Margasatwa di Indonesia
Suaka Margasatwa adalah Hutan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. Hutan lindung juga dapat di kategorikan sebagai kawasan suaka alam.
Keanekaragaman hayati dan hewani di Indonesia membuat perlunya sebuah tempat untuk melindungi dan melestarikan keragaman tersebut. Karenanya, pemerintah Indonesia membuat beberapa tempat, diantaranya adalah cagar alam dan suaka margasatwa. Kawasan Suaka Margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
http://appleyardz.files.wordpress.com/2010/12/muarangke.jpg?w=600&h=370
suaka margasatwa muara angke Jakarta
Adapun kriteria untuk penunjukkan dan penetapan sebagai kawasan Suaka Margasatwa:
1.      merupakan tempat hidup dan perkembangbiakan dari jenis satwa yang perlu dilakukan upaya konservasinya;
2.      merupakan habitat dari suatu jenis satwa langka dan atau dikhawatirkan akan punah;
3.      memiliki keanekaragaman dan populasi satwa yang tinggi;
4.      merupakan tempat dan kehidupan bagi jenis satwa migran tertentu; dan atau
5.      mempunyai luasan yang cukup sebagai habitat jenis satwa yang bersangkutan.
http://appleyardz.files.wordpress.com/2010/12/bawean.jpg?w=600&h=406 
Pulau Bawean
Pemerintah bertugas mengelola kawasan Suaka Margasatwa. Suatu kawasan Suaka Margasatwa dikelola berdasarkan satu rencana pengelolaan yang disusun berdasarkan kajian aspek-aspek ekologi, teknis, ekonomis dan sosial budaya. Rencana pengelolaan Suaka Margasatwa sekurang-kurangnya memuat tujuan pengelolaan, dan garis besar kegiatan yang menunjang upaya perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan kawasan.
Upaya pengawetan kawasan Suaka Margasatwa dilaksanakan dalam bentuk kegiatan :
1.      perlindungan dan pengamanan kawasan
2.      inventarisasi potensi kawasan
3.      penelitian dan pengembangan yang menunjang pengawetan.
4.      pembinaan habitat dan populasi satwa
Pembinaan habitat dan populasi satwa, meliputi kegiatan :
1.      pembinaan padang rumput
2.      pembuatan fasilitas air minum dan atau tempat berkubang dan mandi satwa
3.      penanaman dan pemeliharaan pohon-pohon pelindung dan pohon-pohon sumber makanan satwa
4.      penjarangan populasi satwa
5.      penambahan tumbuhan atau satwa asli, atau
6.      pemberantasan jenis tumbuhan dan satwa pengganggu.
Beberapa kegiatan yang dilarang karena dapat mengakibatkan perubahan fungsi kawasan Suaka Margasatwa alam adalah :
1.      melakukan perburuan terhadap satwa yang berada di dalam kawasan
2.      memasukan jenis-jenis tumbuhan dan satwa bukan asli ke dalam kawasan
3.      memotong, merusak, mengambil, menebang, dan memusnahkan tumbuhan dan satwa dalam dan dari kawasan
4.      menggali atau membuat lubang pada tanah yang mengganggu kehidupan tumbuhan dan satwa dalam kawasan, atau
5.      mengubah bentang alam kawasan yang mengusik atau mengganggu kehidupan tumbuhan dan satwa
Larangan juga berlaku terhadap kegiatan yang dianggap sebagai tindakan permulaan yang berkibat pada perubahan keutuhan kawasan, seperti :
1.      memotong, memindahkan, merusak atau menghilangkan tanda batas kawasan, atau
2.      membawa alat yang lazim digunakan untuk mengambil, mengangkut, menebang, membelah, merusak, berburu, memusnahkan satwa dan tumbuhan ke dan dari dalam kawasan.
Sesuai dengan fungsinya, Suaka Margasatwa dapat dimanfaatkan untuk
1.      penelitian dan pengembangan
2.      ilmu pengetahuan
3.      pendidikan
4.      wisata alam terbatas
5.      kegiatan penunjang budidaya.
Kegiatan penelitian di atas, meliputi :
1.      penelitian dasar
2.      penelitian untuk menunjang pemanfaatan dan budidaya.
http://appleyardz.files.wordpress.com/2010/12/rajaampat.jpg?w=500&h=352 
kepulauan Raja Ampat kab.Fakfak Papua
Di Indonesia terdapat sekitar 77 Suaka Margasatwa yang telah ditetapkan pemerintah melalui keputusan menteri terkait. Suaka Margasatwa tersebar di berbagai pulau di Indonesia diantaranya Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, NTT, Papua dll. Tentunya dengan keberadaan Suaka Margasatwa tersebut, habitat asli dari hewan-hewan endemik menjadi terlindungi, dan tentu saja menghindarkan satwa-satwa tersebut dari ancaman kepunahan.

Daftar satelit Indonesia



Daftar satelit Indonesia

Berikut adalah daftar satelit komunikasi milik Indonesia yang telah atau akan diluncurkan.
No.
Nama
Mulai Operasi
(diluncurkan)
Akhir Operasi
Slot Orbit
Pengelola
Wahana luncur
Pembuat
Keterangan
1.
Juni 1985[1]
83° BT
Perumtel
Delta-2914
Hughes (HS-333)[2]
Diluncurkan dari Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral, Amerika Serikat.
2.
Januari 1988[1]
77° BT
Perumtel
Delta-2914
Hughes (HS-333)[2]
Diluncurkan dari Kennedy Space Center.
3.
108° BT
Perumtel
Challenger F2
(STS-7)
Hughes (HS-376)[2]
Diluncurkan menggunakan pesawat ulang-alik.
4.
3 Februari 1984
8:00 EST
Gagal

Perumtel
Challenger F4
(STS-41-B)
Hughes (HS-376)[2]
dilepas dari wahana pada 16:00 EST[4], gagal dan dijemput oleh STS-51A pada November 1984[1]
5.
Februari 1996[1]
113° BT
Perumtel
Satelindo
Delta 6925
Hughes (HS-376)
Beralih kepemilikan ke Satelindo pada 1993,[2] dan diganti Palapa C1.[1]
6.
108° BT
Perumtel
Delta 6925
Hughes (HS-376)
Merupakan Palapa B2 yang diperbaiki oleh Sattel Technologies,[1]
7.
14 Mei 1992
7:40 WIB[5]
2005[2]
118° BT
Delta II-7925
Hughes (HS-376)
Diluncurkan dari Kennedy Space Center.
8.
1999
113° BT
Satelindo
Atlas-2AS
Hughes (HS-601)
Diluncurkan dari Tanjung Canaveral LC-36B.[6]
Gagal beroperasi sehingga pada Januari 1999 beralih kepemilikan ke Hughes dan berganti nama menjadi HGS3.
Desember 2000 disewa Kalitel dari AS di 50º BT dan menjadi Anatolia 1, Agustus 2002 disewa Pakistan di 38ºBT menjadi Paksat1.[7]
9.
15 Mei 1996
113° BT
Satelindo
Indosat
Ariane-44L H10-3
Hughes (HS-601)
Diluncurkan dari Kourou, Guyana Perancis.[6]
Orbit akan dipindahkan ke 150,5° BT karena 113° BT akan ditempati Palapa D.[8]
10.
Indostar I (Cakrawarta I)
107,7° BT[9]
Ariane-44L H10-3[10]
CTA -> Orbital Sciences Corporation (OSC)
(Star-1)
Diluncurkan dari dari Kourou, Guyana Perancis.
11.
12 Agustus 1999,
21:48 UTC
2016
108° BT
Telkom
Ariane IV

12.
2015
123° BT[12]
Asia Cellular Satellite (ACeS)
Proton K Blok-DM3
Lockheed Martin
A2100AXX[13]
ACeS adalah patungan PSN dan perusahaan asing.[14]
Diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan.
13.
Beroperasi
108° BT
Telkom
Ariane V
Orbital
(Starbus 2)[2]
Diluncurkan dari dari Kourou, Guyana Perancis.
14.





Satelit pertama buatan Indonesia.
15.





Satelit mikro pertama Indonesia.
16.
Indostar II (Cakrawarta II)
16 Mei 2009, 7:58 WIB
2024
107,7° BT
Indovision
Proton-M Briz-M
Boeing
(BSS-601HP)
Diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome (LC-200/39), Kazakhstan.[15][16]
17.
31 Agustus 2009 16:28 WIB
2024
113° BT
Indosat
Long March 3B
Thales Alenia Space
(Spacebus-4000B3)
Diluncurkan dari Xichang Satellite Launch Center (XSLC), Cina.
Menggeser orbit Palapa C2 dari 113° BT ke 150,5° BT.
18.
?
Telkom
Proton-M Briz-M
ISS Reshetnev
(Ekspress-1000N)
& Alcatel (Payload)
Proses tender selesai pada Desember 2008.[17]

Semoga bermanfaat :)

- Copyright © Yusriyyah Blog - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -